Senin, 25 November 2013

tugas 3 pengertian Depresi

Fikri irfandy 12411866

PENGERTIAN DEPRESIASI

Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.

Depresiasi merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
1. Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
2. Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai.
3. Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.

ISTILAH DALAM DEPRESIASI

Beberapa istilah yang sering dipergunakan didalam depresiasi, adalah:
1. Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset. Jumlah depresiasiDt selalu dihitung tahunan.
2. Biaya Awal(First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.
3. Nilai Buku(Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.
4. Periode Pengembalian(Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.
5. Nilai Pasar(Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.
6. Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straight-line rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.
7. Nilai Sisa (Salvage Value) Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.

METODE PERHITUNGAN DEPRESIASI

Secara umum, metode perhitungan depresiasi dibagi dua, yaitu:
1. Metode klasik, terdiri dari:
a. Metode garis lurus (straight-line, SL)
b. Metode declining balance (DB)
c. Metode sum-of-the-years-digits (SYD)
2. Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System, MACRS)

http://kira09-mt4.blogspot.com/2011/01/depresiasi.html
http://ttavidhie.blogspot.com/2011/03/pengertian-depresiasi.html


straight -line depreciation

Perhitungan Penyusutan Metode Garis Lurus

Aktiva tetap dalam akuntansi adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Jenis aktiva berwujud ini biasanya dibeli untuk digunakan dalam operasional dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali. Contoh aktivat tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain. Kecuali tanah atau lahan, aktiva tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
Pada umumnya, banyak perusahaan menggunakan dasar perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus karena dianggap mudah dan sederhana. Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus adalah sebagi berikut :
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis (dalam hitungan bulan)
NB:
Dikarenakan banyaknya pertanyaan yang masuk seputar perhitungan penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan, berikut saya tambahkan tulisan ini. Semoga bisa sedikit lebih membantu anda dalam menyelesaikan kasus.
Bagi yg msh mengalami kesulitan mengetahui besarnya penyusutan suatu barang; anda hrs mengetahui tanggal/bulan/tahun pembelian sehingga didapat perhitungan yang tepat. Apabila tanggal/bulan/tahun tdk didapat, minimal anda harus mengetahui bulan dan tahun pembeliannya.
Rumus perhitungannya penyusutan per bulannya adalah sbb:
Bagi mereka yg menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis
Bagi mereka yg tdk menggunakan nilai residu pd perhitungan penyusutan, rumusnya sbb:
= Harga Perolehan : umur ekonomis
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Contoh kasus :
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Hitung penyusutan per bulan terlebih dahulu
= 100jt – 1jt : (5×12)
= 99jt : 60 bulan
= 1.650.000
2. Hitung akumulasi penyusutan dari bulan Januari – April 2012 (4 bulan)
= 1.650.000 x 4
= 6.600.000




Metode Angka Tahun/Sum of Years Digit Method


Konsepnya sama dengan metode saldo menurun, yaitu aktiva tetap masih baru jumlah depresiasinya besar, kemudian makin lama makin kecil.
Angka tahun dapat dihitung dengan menggunakan :
Rumus = N (N+1)/2

Nilai sisa dapat digunakan dalam perhitungan.


Ilustrasi : PEMBELIAN AWAL TAHUN
CV. Bawal membeli mesin foto copy seharga Rp. 10.000.000 umur 4 tahun pada tanggal 3 Januari 2006.
Jawab :
Jumlah angka tahun = 4+3+2+1 = 10
Depresiasi 2006 = 4/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 4.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2006 :

D : Beban Depreasiasi- Mesin Foto Copy Rp. 4.000.000
K : Akumulasi Depresiasi- Mesin Foto Copy=====Rp.4.000.000

Depresiasi 2007 = 3/10 x Rp. 10.000.000 = Rp. 3.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2007 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 3.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp. 3.000.000

Depresiasi 2008 = 2/10 x Rp.10.000.000 = Rp. 2.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2008 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 2.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp. 2.000.000

Depresiasi 2009 = 1/10 x Rp. 10.000.000

Jurnal pada akhir tahun 2009 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Foto Copy Rp. 1.000.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Foto Copy==== Rp.1.000.000


Ilustrasi : PEMBELIAN TAHUN BERJALAN
Pada tanggal 19 Mei 2008, PT Belanak membeli Mesin Es Krim seharga Rp.24.000.000 dengan umur 4 tahun.

Depresiasi 2008 = 4/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.5.600.000

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 5.600.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 5.600.000

Depresiasi 2009 = 4/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 4.000.000
3/10 x7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 4.200.000

Jurnal pada akhir tahun 2009 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 8.200.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 8.200.000

Depresiasi 2010 = 3/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = Rp. 3.000.000
= 2/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.2.800.000

Jurnal pada akhir tahun 2010 :

D : Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 5.800.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp 5.800.000

Depresiasi 2011 = 2/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000= Rp 2.000.000
= 1/10 x 7/12 x Rp. 24.000.000 = Rp.1.400.000

Jurnal pada akhir tahun 2011 :

D: Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 3.400.000
K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim==== Rp. 3.400.000

Depresiasi 2012 = 1/10 x 5/12 x Rp. 24.000.000 = 1.000.000

Jurnal pada tanggal 31 Mei 2012

D: Beban Depresiasi-Mesin Es Krim Rp. 1.000.000
K: Akumulasi Depresiasi-Mesin Es Krim=== Rp.1.000.000





Metode Satuan Hasil Produksi


Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.

langsung sajja ke contoh soal... cekidoott...

Pada tanggal 1 agustus 2008 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp 60.000.000,-. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian mesin tersebut adalah Rp. 5.000.000,- niai sisa dari mesin tersebut ditaksir sebesar Rp 5.000.000,-. Mesin tersebut ditaksir dapat bekerja selama 45.000 jam dan dengan hasil produksi sebanyak 550.000 unit produk. Mesin tersebut pada tahun 2008 bekerja selama 10.000 jam dengan hasil produksi sebnayak 110.000 unit produk. Tahun 2009 mesin bekerja selama 15.000 jam dengna hasil produksi sebanyak 250.000 unti produk.
Diminta : buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi mesin tersebut untuk tahun 2009 dengan menggunakan metode satuan jam kerja mesin dan metode satuan hasil produk.

Beban pebyusutan pertahun = jumlah produksi setahun x penyusutan per unit

Tarif penyusutan per unit  =   harga perolehan – Nilai rosidu                                                taksiran hasil produksi

Dik : H.perolehan = Rp. 60.000.000,- + Rp. 5.000.000,- = Rp. 65.000.000,-
        N.sisa/rosidu = Rp. 5.000.000,-
        taksiran hasil produk = 550.000/unit produksi
Peny : tarif penyusutan per unit = Rp. 65.000.000 – Rp. 5.000.000                                                                550.000/unit
          Tarif penyusutan per unit = Rp 109,-

Hasil perhitungan diatas menunjukan tiap 1 unit dioperasikan, penyusutan yang harus dibebankan sebasar Rp 109 ,- Pada tahun 2008 hasil produksi sebanyak 110.000 unti produk dan tahun2009 sebesar 250.000 unit produk
Beban pebyusutan thn 2008 = 110.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp. 11.990.000,-
baban penyusutan thn 2009 = 250.000 x Rp. 109,-
                                                = Rp 27.250.000,-
Jurnal
D : Beban depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-
K : Akum. Depresiasi mesin thn 2009 Rp. 27.250.000,-



D e p l e s i

Deplesi merupakan istilah lain dari penyusutan atau amortisasi. Deplesi digunakan khusus untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya.

Deplesi dihitung dengan tarif deplesi yang diperoleh dari Beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak penambangan dibagi estimasi hasil yang akan diperoleh.

Ilustrasi 1 :

PT Andalan Tambang memperoleh hak penambangan sebesar Rp. 500.000.000.000,- Estimasi hasil yang terkandung didalamnya sebesar 1.000.000 ton bahan tambang. Tahun pertama berhasil ditambang sebesar 26.500 ton, maka Jurnal Deplesi yang dilakukan akhir tahun pertama adalah :

D : Beban Deplesi=== Rp. 13.250.000.000,-
K : Akumulasi Deplesi====== Rp. 13.250.000.000,-

Keterangan:

Besarnya deplesi tergantung pada jumlah ton yang berhasil ditambang.

Ilustrasi 2 :

Pada tanggal 5 Januari 20 A PT Perkasa membeli tanah yang mengandung bijih besi seharga Rp. 100 milyar. Estimasi nilai sisa tanah seharga Rp. 20 milyar. Hasil survey geologi pada saat pembelian terdapat 2 juta bijih besi yang dapat diambil. Pada tahun 20A dikeluarkan biaya untuk pembuatan jalan dan proses pengeluaran bijih besi sejumlah Rp. 750 juta. Pada tahun 20A, 50.000 ton telah ditambang. Survey baru dilakukan pada akhir tahun 20B dan diperkirakan ada 3 juta ton bijih besi yang terkandung didalam tambang. Pada tahun 20B, 125.000 ton bijih besi berhasil ditambang.

Instruksi:

Hitunglah beban deplesi tahun 20A dan 20B

Solusi :
Beban Deplesi tahun 20A :
Harga sumber daya -nilai sisa Rp. 80.000.000.000,-
Perbaikan lahan jalan............Rp 750.000.000,-
Jumlah..................................Rp.80.750.000.000,-

Estimasi bijih besi dalam ton = 2.000.000 ton

Biaya deplesi per ton Rp. 40.375,-

Beban Deplesi Tahun 20A =

* 50.000 ton x Rp. 40.375 = Rp. 2.018.750.000,-


Beban Deplesi tahun 20B :

Harga sumber daya (neto) Rp. 80.750.000.000,-

Beban Deplesi tahun 20A... Rp. 2.018.750.000,-

Sisa pada awal tahun 20A...Rp. 78.731.250.000,-

Sisa bijih besi setelah survey ( ton) = 3.125.000 ton

( 3.000.000 + 125.000)

Biaya Deplesi per ton Rp. 25.194,-

Biaya deplesi tahun 20B =

* 125.000 ton x Rp. 25.194,- = Rp. 3.149.250.000,-

Kamis, 14 November 2013

tugas 2 bunga bank

Pengertian bunga bank


Pengertian bunga bank. Pengertian bunga. Pengertian bunga matahari. Bunga bank adalah. Definisi bunga bank. Bank adalah. Definisi bunga.
Pengertian suku bunga bank. Arti bunga bank. Makalah bunga bank. Apa itu bunga bank. Makalah bank. Fungsi bunga bagi bank. Konsep bunga bank.
Pengertian nasabah. Fungsi bunga bank. Arti bunga. Pengertian bunga tabungan. Makalah tentang bunga bank. Konsep bunga bank saat ini. Sejarah bunga bank.
Bunga dalam bank. Pengertian nasabah bank. Bunga perbankan. Penjelasan bunga. Bunga bank. Tentang bunga bank. Materi bunga.
Pengertian bunga bank menurut para ahli. Pengertian suku bunga. Konsep bunga. Makalah tentang bunga. Penjelasan tentang bunga. Istilah bunga bank. Apa yang dimaksud bunga bank.
Artikel bank indonesia. Pengertian bunga dalam bank. Bunga pada bank. Makalah bunga. Apa yang dimaksud dengan bunga bank. Pengertian bunga uang. Materi bunga bank.
Konsep bunga bank konvensional. Definisi suku bunga bank. Manfaat bunga bank. Penjelasan bunga bank. Maksud bank. Pengertian bunga dalam perbankan. Pengertian dari bunga.
Defenisi bunga. Pengertian bunga pada bank. Pengertian bunga simpanan. Makalah suku bunga bank. Defenisi bunga bank. Pengertian dari bunga bank. Materi tentang bunga.
Tujuan bunga bank. Apakah bunga bank itu. Pengertian bunga dan contohnya. Artikel tentang bunga bank. Pengertian bunga bank adalah. Pengertian suku bunga tabungan. Pengertian suku bunga bank indonesia.
Definisi suku bunga. Konsep perbankan. Pengertian bunga bank konvensional. Arti bunga tabungan. Pengertian suku bunga menurut para ahli. Contoh bunga bank. Materi tentang bunga bank.
Pengertian bunga pada bank konvensional. Konsep bunga dalam bank konvensional. Bunga dalam perbankan. Pengertian bunga tabungan bank. Definisi bunga dan suku bunga. Devinisi bunga bank. Pengertian bank konvensional menurut para ahli.
Makalah bank konvensional. Bunga dalam bank adalah. Pengertian tentang bunga bank. Bunga bank artinya. Pengertian bunga kupon. Penjelasan tentang bunga bank. Manfaat suku bunga.
Pengertian bunga menurut para ahli. Artikel suku bunga bank. Contoh pengertian bunga. Fungsi bunga pada bank. Pengertian bunga perbankan. Apa pengertian bunga bank. 1. pengertian bunga bank.
Arti dari bunga bank.
jenis jenis bunga bank
 1. BUNGA FLAT
Cara perhitungan bunga flat adalah cara yang paling gampang,oleh karena itu banyak digunakan di berbagai instansi keuangan.Sayangnya cara perhitungan seperti ini sangatlah merugikan peminjam uang. Mengapa? Karena bunga dihitung secara rata dari nilai total hutang, tanpa peduli terhadap nilai pokok hutang yang telah dibayarkan. Nantinya kita akan dapat melihat hal ini dari ilustrasi hutang.

Sebagai contoh kasus, misalkan kita hendak meminjam uang dari bank untuk membeli mobil (KKB). Nilai hutang yang hendak kita pinjam adalah Rp. 120.000.000 dengan tingkat suku bunga 6% flat dan tenor 2 tahun.
Cara perhitungannya gampang. Total bunga yang harus kita bayar adalah 6% dikalikan jangka waktu 2 tahun dan dikalikan dengan nilai hutang Rp. 120.000.000.
Total bunga adalah
= Rp. 120.000.000 * 6% * 2
= Rp. 14.400.000.

Total bunga ini ditambahkan dengan nilai hutang akan menjadi total angsuran yang harus kita bayar, yaitu :
= Rp. 120.000.000 + Rp. 14.400.000
= Rp. 134.400.000

Total angsuran ini tinggal kita bagikan ke jumlah periode pembayaran. Karena kita mengangsur hutang secara bulanan, artinya periode pembayaran adalah 2 x 12 = 24 kali. Maka nilai angsuran per bulannya adalah :
= Rp. 134.400.000 / 24
= Rp. 5.600.000

Tabel ilustrasi bunga flat dapat dilihat di bawah ini:
———————————————————–
|Per | Pokok Hutang | Bunga | Angsuran | Sisa Hutang |
———————————————————–
| 0 | | | | 120.000.000 |
| 1 | 120.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 115.000.000 |
| 2 | 115.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 110.000.000 |
| 3 | 110.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 105.000.000 |
| 4 | 105.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 100.000.000 |
| 5 | 100.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 95.000.000 |
| 6 | 95.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 90.000.000 |
| 7 | 90.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 85.000.000 |
| 8 | 85.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 80.000.000 |
| 9 | 80.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 75.000.000 |
| 10 | 75.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 70.000.000 |
| 11 | 70.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 65.000.000 |
| 12 | 65.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 60.000.000 |
| 13 | 60.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 55.000.000 |
| 14 | 55.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 50.000.000 |
| 15 | 50.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 45.000.000 |
| 16 | 45.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 40.000.000 |
| 17 | 40.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 35.000.000 |
| 18 | 35.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 30.000.000 |
| 19 | 30.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 25.000.000 |
| 20 | 25.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 20.000.000 |
| 21 | 20.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 15.000.000 |
| 22 | 15.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 10.000.000 |
| 23 | 10.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | 5.000.000 |
| 24 | 5.000.000 | 600.000 | 5.600.000 | LUNAS |
———————————————————–

Dari tabel ilustrasi diatas kita dapat melihat bahwa bunga yang dibayarkan setiap bulannya selalu bernilai Rp. 600.000. Oleh karena itulah cara perhitungan ini disebut bunga flat, karena nilai bunganya selalu rata.
Kembali ke pernyataan saya pada penjelasan awal bunga flat, mengapa cara perhitungan bunga flat merugikan peminjam uang? Jawabannya bisa dilihat dari tabel ilustrasi diatas.
Setiap bulannya peminjam uang harus membayar angsuran sebesar Rp. 5.600.000. Angsuran ini terdiri dari bunga sebesar Rp. 600.000 dan angsuran pokok sebesar Rp. 5.000.000. Dengan membayar angsuran pokok berarti nilai pokok dari hutang tersebut berkurang sebanyak Rp. 5.000.000 setiap bulannya.
Sayangnya pengurangan nilai pokok hutang tidak disertai dengan pengurangan nilai bunga. Tentunya hal ini akan merugikan peminjam uang di periode-periode berikutnya. Kita dapat perhatikan di dalam tabel bahwa setelah mengangsur setahun, nilai pokok hutang tinggal Rp. 60.000.000 (periode 13).Namun nilai bunganya tetap Rp. 600.000. Bila kita bandingkan nilai pokok pokok hutang terhadap nilai bunga, maka tingkat
suku bunganya menjadi:
= Rp. 600.000 / Rp. 60.000.000
= 10%

Loh, kok tingkat suku bunganya menjadi 10%? Padahal tadi katanya hanya 6%? Nah, perhitungan 6% itu adalah dihitung dari nilai total hutangnya yaitu Rp. 120.000.000. Tidak pedulu berapapun sisa hutang kita. Jadinya kalau sisa hutang kita tinggal sedikit, kita akan rugi sekali karena tingkat suku bunganya menjadi tinggi.
2. BUNGA EFEKTIF
Cara perhitungan bunga efektif lebih fair baik bagi pihak bank maupun bagi pihak peminjam uang. Dengan menggunakan cara perhitungan ini, maka bunga dihitung dari nilai pokok hutang, bukan dari nilai total pinjaman, sehingga nilai bunga semakin lama akan semakin berkurang seiring dengan pembayaran untuk pokok hutang.

Sebagai contoh kasus, misalkan kita hendak meminjam uang dari bank untuk membeli mobil (KKB). Nilai hutang yang hendak kita pinjam adalah Rp. 120.000.000 dengan tingkat suku bunga 11% efektif dan tenor 2 tahun.
Perhatikan bahwa dalam contoh kasus kedua, nilai total hutang dan tenor adalah sama dengan kasus pertama. Tingkat suku bunganya berbeda hampir dua kali lipat. Pada kasus pertama kita tingkat suku bunga adalah 6% flat, sedangkan pada kasus kedua tingkat suku bunga adalah 11% efektif.
Cara perhitungan nilai angsuran untuk bunga efektif terlalu sukar untuk dijelaskan disini. Apabila kita menggunakan rumus PMT pada Excel, seperti yang saya ajarkan dalam ebook “Tips dan Trik Membuat Rencana Keuangan Pribadi Menggunakan Excel”, maka kita akan mendapatkan bahwa nilai angsuran bulanannya adalah Rp. 5.592.941. Nilai angsuran bulanan dalam kasus ini lebih murah Rp. 7.059 dibandingkan kasus sebelumnya.
Berikut adalah tabel ilustrasi untuk kasus kedua:
———————————————————–
|Per | Pokok Hutang | Bunga | Angsuran | Sisa Hutang |
———————————————————–
| 0 | | | | 120.000.000 |
| 1 | 120.000.000 | 1.100.000 | 5.592.941 | 115.507.059 |
| 2 | 115.507.059 | 1.058.815 | 5.592.941 | 110.972.934 |
| 3 | 110.972.934 | 1.017.252 | 5.592.941 | 106.397.245 |
| 4 | 106.397.245 | 975.308 | 5.592.941 | 101.779.612 |
| 5 | 101.779.612 | 932.980 | 5.592.941 | 97.119.652 |
| 6 | 97.119.652 | 890.263 | 5.592.941 | 92.416.974 |
| 7 | 92.416.974 | 847.156 | 5.592.941 | 87.671.189 |
| 8 | 87.671.189 | 803.653 | 5.592.941 | 82.881.901 |
| 9 | 82.881.901 | 759.751 | 5.592.941 | 78.048.712 |
| 10 | 78.048.712 | 715.447 | 5.592.941 | 73.171.218 |
| 11 | 73.171.218 | 670.736 | 5.592.941 | 68.249.013 |
| 12 | 68.249.013 | 625.616 | 5.592.941 | 63.281.688 |
| 13 | 63.281.688 | 580.082 | 5.592.941 | 58.268.830 |
| 14 | 58.268.830 | 534.131 | 5.592.941 | 53.210.020 |
| 15 | 53.210.020 | 487.759 | 5.592.941 | 48.104.838 |
| 16 | 48.104.838 | 440.961 | 5.592.941 | 42.952.859 |
| 17 | 42.952.859 | 393.735 | 5.592.941 | 37.753.653 |
| 18 | 37.753.653 | 346.075 | 5.592.941 | 32.506.787 |
| 19 | 32.506.787 | 297.979 | 5.592.941 | 27.211.826 |
| 20 | 27.211.826 | 249.442 | 5.592.941 | 21.868.327 |
| 21 | 21.868.327 | 200.460 | 5.592.941 | 16.475.846 |
| 22 | 16.475.846 | 151.029 | 5.592.941 | 11.033.934 |
| 23 | 11.033.934 | 101.144 | 5.592.941 | 5.542.138 |
| 24 | 5.542.138 | 50.803 | 5.592.941 | LUNAS |
———————————————————–

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa bunga semakin lama akan semakin kecil, karena bunga dihitung dari nilai pokok hutang yang semakin dibayar akan menjadi semakin kecil.
Dengan cara perhitungan seperti ini, biasanya hutang menjadi lebih fleksibel dalam arti misalkan saja dalam suatu saat sebelum periode 24 bulan tersebut berakhir, ternyata peminjam uang memiliki uang lebih (misalkan saja mendapatkan bonus atau THR) dan ingin membayar angsuran lebih besar daripada angsuran bulanan Rp 5.592.941, biasanya bank akan memperbolehkan hal tersebut.
Peminjam uang bahkan diperbolehkan untuk langsung melunasi hutang. Misalkan saja pada periode 16, peminjam uang hendak melunasi hutangnya, maka peminjam uang dapat membayar sebesar pokok hutang ditambahkan bunga pada periode tersebut:
= Rp. 48.104.838 + Rp. 440.961
= Rp. 48.545.799

Lain halnya dengan cara perhitungan tingkat suku bunga flat, bank tidak akan mengijinkan pembayaran angsuran yang berbeda dari tabel ilustrasi, karena keuntungan yang akan didapat oleh pihak bank justru berada di periode belakang.
Dalam analisa lebih lanjut, apabila kita menjumlahkan total bunga dari kedua puluh empat periode dalam tabel ilustrasi diatas, maka kita akan mendapatkan nilai total bunga sebesar Rp. 14.230.574. Nilai yang hampir sama dengan nilai total bunga flat dalam kasus pertama, yaitu Rp. 14.400.000.
Hal ini menunjukkan bahwa dari kedua kasus dengan nilai total hutang yang sama-sama Rp. 120.000.000,- dan tenor yang sama-sama 2 tahun, tingkat suku bunga flat 6% akan menghasilkan bunga yang sama dengan tingkat suku bunga efektif 11%.
Artinya? Kembali lagi ke pertanyaan pertama dari artikel ini. Apabila Anda ditawarkan hutang dengan tingkat suku bunga 6%, apakah bunga ini murah atau mahal? Jawabannya adalah tergantung apakah suku bunga itu flat, atau efektif. Bila ternyata suku bunga 6% flat, artinya MAHAL. Sedangkan suku bunga 6% efektif, artinya MURAH.
Tingkat suku bunga yang beredar di pasaran saat ini (Mei 2011) adalah sekitar 5-6% untuk bunga flat dan 10-12% untuk bunga efektif. Tentunya bila Anda bisa mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih murah daripada pasaran akan semakin bagus.
Sekian dulu pembahasan finansial dalam kesempatan kali ini. Semoga penjelasan ini dapat lebih membuka wawasan kita mengenai hutang.
sumber:
 Http://carapedia.com/pengertian_definisi_bunga_bank_info2122.html. Yg di maksud bunga bank. Pengertian customer bank. Penertian bunga. Bank konvensional definisi. Keuangan dan bunga bank.
Pengertian bunga tetap. Definisi nasabah bank. 
http://nikkiditaharyanti.blogspot.com/2013/01/bunga-bank.html 

http://enostampang.com/2011/06/04/pengertian-tentang-bunga-flat-efektif-fix-dan-floating/

Rabu, 13 November 2013

tugas 2

tugas 2 analisis ekivalensi cash flow

1. Pengertian Cash Flow dan penyusunannya 
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. 
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu 
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal 
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. 
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. 
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu : 
1. Menentukan minimum kas 
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran 
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi 
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. 
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi 
financial dan budget kas yang final. 






2. Konsep nilai waktu dari uang time value of money & ekuivalensi perumusan bunga 
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. 
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. 
Ekuivalensi 
Dalam suatu kasus untuk mencari suatu alternatif, alternatif tersebut sedapat mungkin diperbandingkan dalam kondis memberikan hasil yang sama, atau 
mengarah pada tujuan yang sama, atau menunjukan fungsi yang sama. 

Penyamaan tersebut sulit untuk dimungkinkan dalam studi ekonomi, maka dibuat dasar ekuivalensi berdasarkan: 
- Tingkat suku bunga 
- Jumlah uang yang terlibat 
- Waktu penerimaan/pengeluaran uang 

Cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal. Dengan kata lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada tingkat bunga tersebut. Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan). 
Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yamg berbeda)
Ekuivalensi cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya. 

Contoh kasus ekuivalensi 
Berapa present worth dari pembayaran Rp. 3000 yang akan anda terima 5 tahun dari sekarang, jika anda dapat menginvestasikan uang anda pada tingkat bunga 8% per tahun? 
Penyelesaian 


Jadi cashflow dengan nilai Rp. 2042 saat ini ekuivalen dengan cashflow dengan nilai 3000 pada akhir tahun kelima pada tingkat bunga 8%. 

Perumusan Bunga 
Bunga adalah jumlah yang dibayarkan akibat kita menggunakan uang pinjaman. Dalam suatu analisa kita dapat menggunakan notasi 
i = Interest atau bunga (%) 
n = jangka waktu (tahun) 
P = Present value (present worth) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali tahun ke–0 
F = Future value (future worth) adalah pembayaran pada saat periode yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke-n 
A = Annual cashflow adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun ke-1 sampai tahun ke-n sebesar A 
G = Gradient yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikanyang sama atau menurun secara seragam 

Single Payment 
Persamaan yang digunakan dalam Single Payment adalah 


Dimana: 
I = Total bunga yang diperoleh/dibayarkan 
P = Jumlah yang dipinjam/dipinjamkan 
N = Jumlah peroide terhitung 
i = Tingkat suku bunga per peroide 
Contoh kasus 
Ani menabungkan uangnya $500 di bank. Berapa jumlah uang yang akan ada di rekeningnya setelah 3 tahun. Uang tersebut ditabungnya dengan tingkat suku bunga 6%/tahun? (asumsi tidak ada transaksi lain selama 3 tahun tersebut) 
Penyelesaian 


Uniform Payment 
Uniform Payment adalah pembayaran dalam jumlah yang sama pada setiap akhir periode selama N periode waktu tertentu. 
Uniform series compound amount factor 


Uniform series sinking fund factor 

Contoh kasus: 
Si Doel menyimpan uang di sebuah lembaga perkreditan sebesar $500 pada setiap akhir tahun. Bila tingkat suku bunga yang diberikan lemabag tersebut sebesar 5% per tahun, berapa jumlah simpanan si Doel pada akhir tahun ke-5? 
Penyelesaian 



3. Pengertian Rate OF Return, perhitungan dan penerapannya 


Rate of Return dapat didefinisikan sebagai bunga rata-rata yang dibayarkan terhadap saldo yang belum dibayarkan dalam sebuah pinjaman sehingga pembayaran saldo yang belum dibayarkan tersebut secara berkala sama dengan nol ketika akhir pembayarannya. 

Perhitungan Rate of Return 
Untuk menghitung Rate of Return dalam sebuah investasi, kita harus menyederhanakan berbagai bentuk soal sebuah investasi kedalam suatu cashflow. Kemudian kita dapat menyelesaikan soal tersebut menggunakan persamaan- persamaan berikut: 

Persamaan diatas menampilkan konsep yang sama dalam bentuk yang berbeda. 

Macam – macam Rate of return 
1. Internal Rate of Return (IRR) 
IRR adalah nilai i% pada saat: 

Dimana: 
Rk = Pendapatan/penerimaan bersih pada tahun ke-k 
Ek = Pengeluaran bersih termasuk investasi pada tahun ke-k 
N = Masa hidup proyek 
Untuk menentukan penerimaan suatu alternatif bandingkan i’% yang diperoleh dengan MARR (Minimum Attractive Rate of Return) 
- i’ ≥ MARR (Diterima) 
- I’ < MARR (Tidak diterima) 

Contoh kasus: 
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. Dengan menggunakan metode IRR tentukan apakah proyek tersebut sebaiknya diterima? 
Penyelesaian 
NPW = 0 
5,310 (P/A, i%, 5) + 2,000 (P/F, i%, 5) – 3.000 (P/A, i%, 5) – 10,000 = 0 
2,310 (P/A, i%, 5) + 2,000 (P/F, i%, 5) – 10,000 = 0 
Dengan cara trial & error, diperoleh hasil sebagai berikut: 

Dilakukan interpolasi antara i’% = 5 dan i’% = 10 


Karena IRR < 10%, maka proyek tersebut sebaiknya tidak diterima.

2. External Rate of Return 

Dimana e =MARR 
Bila i’ ≥ MARR (diterima begitu juga sebaliknya) 

Contoh kasus 
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. e = MARR = 20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah investasi tersebut layak dilakukan? 
Penyelesaian 
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000 
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813 
i’% = 20.88% 
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan. 


Sumber : 
1. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/ 
2. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/16/time-value-of-money/ 
3. http://blognuade.blogspot.com/2010/01/pengertian-rate-of-return-perhitungan.html