Rabu, 16 Oktober 2013

cash flow

PENGERTIAN
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
·Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a)   Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b)  Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c)  Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.

MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1)  Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2)  Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3)  Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4)  Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.




sumber: http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/



contoh

Contoh 1:
Perusahaan mempertimbangkan penambahan suatu alat pada mesin produksi guna mengurangi biaya pengeluaran, yakni penambahan alat A dan penambahan alat B. Kedua alat tersebut masing-masing $1.000 dan mempunyai umur efektif 5 tahun dengan tanpa nilai sisa. Pengurangan biaya dengan penambahan Alat A adalah $300 per tahun. Pengurangan biaya dengan penambahan alat B $400 pada tahun pertaman dan menurun $50 setiap tahunnya. Dengan i=7% alat mana yang dipilih?

Penyelesaian:
Harga masing-masing alat A dan B sama, sehingga tidak menjadi pertimbangan. Cashflow masing-masing alat:
PW benefit of A = 300 (P/A,7%,5) = 300 (4,100) = $ 1.230
PW benefit of B = 400 (P/A,7%,5) – 50 (P/G,7%,5) = 400 (4,100) – 50 (7,647) = $ 1.257,65

Alat B menghasilkan benefit yang lebih besar sehingga untuk selama 5 tahun menjadi alternatif yang menguntungkan, bahkan di tahun pertama dan kedua menghasilkan return yang lebih besar dari alat A.


sumber: http://yogiefebryanekotek.blogspot.com/


contoh 2
Dana investasi: Rp. 35.000.000, dialokasikan selama 2 tahun, yaitu tahun persiapan Rp. 20.000.000, dan tahun pertama Rp. 15.000.000,. Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun ke2 dari pengembangan kontruksi. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5.000.000, per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1. Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian. Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10.000.000, sedang tahuntahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1. Berdasarkan data di atas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan diskon faktor sebesar 18%?
Tabel 1. Persiapan Perhitungan NPV
Tahun
Investasi
Biaya Operasi
Total Cost
Benefit
Net Benefit
D.F. 18%
Present Value
0
20.000
-
20.000
-
-20.000
1,0000
-20.000
1
15.000
-
15.000
-
-15.000
0,8475
-12,713
2
-
5.000
5.000
10.000
5.000
0,7182
3,591
3
-
6.000
6.000
12.000
6.000
0,6086
3,652
4
-
6.000
6.000
14.000
8.000
0,5158
4,126
5
-
7.000
7.000
17.000
10.000
0,4371
4,371
6
-
7.000
7.000
21.000
14.000
0,3704
5,186
7
-
8.000
8.000
25.000
17.000
0,3139
5,336
8
-
9.000
9.000
30.000
21.000
0,2660
5,586
9
-
10.000
10.000
36.000
26.000
0,2255
5,863
10
-
11.000
11.000
43.000
32.000
0,1911
6,115
NPV
11.115,73

Di atas adalah hasil dari NPV. Dibawah ini akan membuktikan dengan cash flow bahwa nilai NPV sama dengan nilai P


Nilai P pengeluaran
P = 20.000 + 15.000 (P/F,18%,1) + 5.000 (P/F,18%,2) + 6000 (P/A,18%,2) (P/F,18%,2) + 7.000 (P/A,18%,2) (P/F,18%,4) + 8.000 (P/F,18%,7) + 9.000 (P/F,18%,8) + 10.000 (P/F,18%,9) + 11.000 (P/F,18%,10)
    =  20.000 + (15.000 x 0,8475) + (5.000 x 0,7182) + (6.000 x 1,5656 x 0,7182) + (7.000 x 1,5656 x 0,5158) + (8.000 x 0,3139) + (9.000 x 0,2660) + (10.000 x 0,2255) + (11.000 x 0,1911)
    =  20.000 + 12.712,5 + 3591 + 6.746,48352 + 5.652,75536 + 2.511,2 + 2394 + 2255 + 2.102,1
    =  57.965,03888



                                                                                       




Nilai P penerimaan
P = 10.000 (P/F,18%,2) + 12.000 (P/F,18%,3) + 14.000 (P/F,18%,4) + 17.000 (P/F,18%,5) + 21.000 (P/F,18%,6) + 25.000 (P/F,18%,7) + 30.000 (P/F,18%,8) + 36.000 (P/F,18%,9) + 43.000 (P/F,18%,10)
    = (10.000 x 0,7182) + (12.000 x 0,6086) + (14.000 x 0,5158) + (17.000 x 0,4371) + (21.000 x 0,3704) + (25.000 x 0,3139) + (30.000 x 0,2660) + (36.000 x 0,2255) + (43.000 x 0,1911)
    = 7.182 + 7.303,2 + 7.221,2 + 7.430,7 + 7.778,4 + 7.847,5 + 7980 + 8118 + 8.217,3
    = 61.647,6

Nilai P bersih
P = P penerimaan – P pengeluaran
   = 69.078,3 - 57.965,03888
   = 11.113,26112

            Jadi dari hasil perhitungan di atas, dapat di simpulkan bahwa nilai NPV tidak sama dengan nilai P (present) atau nilai sekarang dengan menggunakan rumus di atas. 

sumber:http://mythakusumaandini.blogspot.com/



contoh 3

. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?

Solusi:

Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:


Cash flow diagram:



F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)

F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398

Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398

sumber:http://atterratotus.blogspot.com/2009/12/cash-flow.html


contoh 4

2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?

Solusi :

Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:

Cash flow diagram:




F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)

F = A [(1+i%)^n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196

Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:

F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196

sumber: http://atterratotus.blogspot.com/2009/12/cash-flow.html


contoh 5
 
Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,-. Mesin baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp. 15.000.000,-. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,- dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
a) Bila DF = 18%

P = P + A (P/A,i,n) + F (P/F, i, n)
P = -75.000.000 + 20.000.000 (P/A, 18%, 5) + 15.000.000 (P/F, 18%, 5)
P = -75.000.000 +62.544.000 + 6.556.500
P = -5.899.500
b) bila DF = 14%
P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000
(1 +0,14)          (1 + 0,14)2           (1 + 0,14)3                                    (1 + 0,14)5            (1 + 0,14)5
P = 1.754.3859 + 15.389.350 + 13.499.430 + 11.841.605 + 10.387.373 + 7.790.529
P = 76.452.146 – 75.000.000 = 1. 452.146
c) bila DF = 24%
P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000
(1 +0,24)          (1 + 0,24)2           (1 + 0,24)3                                    (1 + 0,24)5            (1 + 0,24)5
P = 16.129.032 + 13.007.284 + 10.489.745 + 8.459.471 + 6.822.154 + 5.116.616
P = 60.024.302 – 75.000.000
P = – 14.975.698
Maka dapat disimpulkan bahwa diskon faktor amat mempengaruhi kelayakan suatu usaha. Padapenggantian mesin dengan  DF 14%, usaha tersebut masih bersifat feasible/layak. Pada penggantian mesin dengan DF 18% dan 24%, usaha tersebut sudah tidak bersifat feasible, yang artinya tidak layak untuk dijalankan.

sumber: http://chittaniadevitasari.wordpress.com/2011/11/03/contoh-soal-ekonomi-teknik-part-two/